Jumat, 02 Desember 2016

Pemahaman Tentang Filsafat


a. Filsafat Sebagai Suatu Sikap
Filsafat adalah suatu sikap terhadap kehidupan dan alam semesta. Apabila seseorang dalam keadaan krisi atau menghadapi problem yang sulit, maka problem-problem tersebut harus ditinjau secara luas, tenang dan mendalam. Tanggapan semacam itu menumbuhkan sikap ketenangan, keseimbangan pribadi, mengendalikan diri dan tidak emosional. Sikap dewasa secara filsafat adalah sikap menyelidiki secara kritis, terbuka, toleran dan selalu bersedia meninjau sesuatu problem dari semua sudut pandang.
b. Filsafat Sebagai Suatu Metode
Filsafat sebagai metode artinya berfikir secara reflektif (mendalam), penyelidikan yang menggunakan alasan, berfikir secara hati-hati dan teliti. Filsafat berusaha memikirkan seluruh pengalaman manusia secara mendalam dan jelas. Metode berfikir semacam ini bersifat inclusive (mencakup secara luas) dan synoptic (secara garis besar), oleh karena itu berbeda dengan metode pemikiran yang dilakukan oleh ilmuilmu khusus.
c. Fisafat Sebagai Kelompok Persoalan
Banyak persoalan abadi (perennial problem) yang dihadapi manusia dan para filsuf berusaha memikirkan dan menjawabnya. Beberapa pertanyaan yang diajukan pada masa lampau telah dijawab secara memuaskan. Misalanya pertanyaan mengenai ide-ide bawaan (innate idea) telah dijawab oleh John Lock pada abad ke-17. Namun masih banyak pertanyaan lain yang dijawab sementara. Disamping itu juga masih banyak problem-problem yang jawabannya masih diperdebatkan ataupun diseminarkan sampai hari ini, dan bahkan masih ada yang belum terpecahkan.
d. Filsafat Sebagai Sekelompok Teori atau Sistem Pemikiran
Sejarah filsafat ditandai dengan pemunculan teori-teori atau sistem-sistem pemikiran yang terlekat pada nama-nama filsuf besar seperti Socrates, Plato, Aristoteles, Thomas Aquinas, Spinoza, Hegel, Karl Marx, Auguste Compte, dan lain-lain. Teori atau sistem filsafati itu dimunculkan oleh masing-masing filsuf untuk menjawab masalah-masalah. Besarnya subyektifitas seorang filsuf dalam menjawab masalah-masalah itu menjadikan kita sulit untuk menentukan teori atau sistem pemikiran yang baku dalam filsafat.
e. Fisafat sebagai Analisa Logis tentang Bahasa dan Penjelasan Makna Istilah
Kebanyakan filsuf memakai metode analisis untuk menjelaskan arti suatu istilah dan pemakaian bahasa. Beberapa filsuf mengatakan bahwa analisis tentang arti bahasa merupakan tugas pokok filsafat dan tugas analisis konsep sebagai satu-satunya fungsi filsafat. Para filsuf analitika berpendapat bahwa tujuan filsafat adalah menyingkirkan kekaburan-kekaburan dengan cara menjelaskan arti istilah atau ungkapan yang dipakai dalam ilmu pengetahuan dan dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Mereka berpendirian bahwa bahasa merupakan laboratorium para filsuf, yaitu tempat menyemai dan mengembangkan ide-ide.
f. Fisafat Merupakan Usaha Untuk Memperoleh Pandangan yang Menyeluruh
Filsafat mencoba menggabungkan kesimpulan-kesimpulan dari berbagai ilmu dan pengalaman manusia menjadi suatu pandangan dunia yang konsisten. Para filsuf berhasrat meninjau kehidupan tidak dengan sudut pandang yang khusus sebagaimana dilakukan oleh ilmuan. Para filsuf memakai pandangan secara menyeluruh terhadap kehidupan sebagai suatu totalitas. Menurut para ahli filsafat spekulatif dengan salah satu tokohnya adalah C.D. Broad menyatakan bahwa tujuan filsafat adalah mengambil alih hasil-hasil pengalaman manusia dalam bidang keagamaan, etika dan ilmu pengetahuan, kemudian hasil-hasil tersebut direnungkan secara menyeluruh. Diharapkandengan cara ini dapat diperoleh beberapa kesimpulan umum tentang sifat-sifat dasar alam semesta, kedudukan manusia didalamnya serta pandangan-pandangan kedepan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar