a.
Filsafat Sebagai Suatu Sikap
Filsafat adalah suatu sikap
terhadap kehidupan dan alam semesta. Apabila seseorang dalam keadaan krisi atau
menghadapi problem yang sulit, maka problem-problem tersebut harus ditinjau secara
luas, tenang dan mendalam. Tanggapan semacam itu menumbuhkan sikap ketenangan,
keseimbangan pribadi, mengendalikan diri dan tidak emosional. Sikap dewasa
secara filsafat adalah sikap menyelidiki secara kritis, terbuka, toleran dan
selalu bersedia meninjau sesuatu problem dari semua sudut pandang.
b.
Filsafat Sebagai Suatu Metode
Filsafat sebagai metode artinya berfikir
secara reflektif (mendalam), penyelidikan yang menggunakan alasan, berfikir
secara hati-hati dan teliti. Filsafat berusaha memikirkan seluruh pengalaman manusia
secara mendalam dan jelas. Metode berfikir semacam ini bersifat inclusive
(mencakup secara luas) dan synoptic (secara
garis besar), oleh karena itu berbeda dengan metode pemikiran yang dilakukan
oleh ilmuilmu khusus.
c.
Fisafat Sebagai Kelompok Persoalan
Banyak persoalan abadi (perennial
problem) yang dihadapi manusia dan para
filsuf berusaha memikirkan dan
menjawabnya. Beberapa pertanyaan yang
diajukan pada masa lampau telah dijawab secara
memuaskan. Misalanya pertanyaan mengenai
ide-ide bawaan (innate idea)
telah dijawab
oleh John Lock pada abad ke-17. Namun
masih banyak pertanyaan lain yang dijawab
sementara. Disamping itu juga masih
banyak problem-problem yang jawabannya
masih diperdebatkan ataupun diseminarkan
sampai hari ini, dan bahkan masih
ada yang belum terpecahkan.
d.
Filsafat Sebagai Sekelompok Teori atau Sistem Pemikiran
Sejarah filsafat ditandai dengan pemunculan
teori-teori atau sistem-sistem pemikiran yang terlekat pada nama-nama filsuf
besar seperti Socrates, Plato, Aristoteles, Thomas Aquinas, Spinoza, Hegel,
Karl Marx, Auguste Compte, dan lain-lain. Teori atau sistem filsafati itu dimunculkan
oleh masing-masing filsuf untuk menjawab masalah-masalah. Besarnya
subyektifitas seorang filsuf dalam menjawab masalah-masalah itu menjadikan kita
sulit untuk menentukan teori atau sistem pemikiran yang baku dalam filsafat.
e.
Fisafat sebagai Analisa Logis tentang Bahasa dan Penjelasan Makna Istilah
Kebanyakan filsuf memakai metode analisis
untuk menjelaskan arti suatu istilah dan pemakaian bahasa. Beberapa filsuf mengatakan
bahwa analisis tentang arti bahasa merupakan tugas pokok filsafat dan tugas
analisis konsep sebagai satu-satunya fungsi filsafat. Para filsuf analitika berpendapat
bahwa tujuan filsafat adalah menyingkirkan kekaburan-kekaburan dengan cara
menjelaskan arti istilah atau ungkapan yang dipakai dalam ilmu pengetahuan dan
dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Mereka berpendirian bahwa bahasa merupakan
laboratorium para filsuf, yaitu tempat menyemai dan mengembangkan ide-ide.
f.
Fisafat Merupakan Usaha Untuk Memperoleh Pandangan yang Menyeluruh
Filsafat mencoba menggabungkan kesimpulan-kesimpulan
dari berbagai ilmu dan pengalaman manusia menjadi suatu pandangan dunia yang
konsisten. Para filsuf berhasrat meninjau kehidupan tidak dengan sudut pandang
yang khusus sebagaimana dilakukan oleh ilmuan. Para filsuf memakai pandangan
secara menyeluruh terhadap kehidupan sebagai suatu totalitas. Menurut para ahli
filsafat spekulatif dengan salah satu tokohnya adalah C.D. Broad menyatakan bahwa
tujuan filsafat adalah mengambil alih hasil-hasil pengalaman manusia dalam bidang
keagamaan, etika dan ilmu pengetahuan, kemudian hasil-hasil tersebut direnungkan
secara menyeluruh. Diharapkandengan cara ini dapat diperoleh beberapa kesimpulan
umum tentang sifat-sifat dasar alam semesta, kedudukan manusia didalamnya serta
pandangan-pandangan kedepan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar