llmu mempelajari realitas
sebagaimana adanya. Namun apakah realitas itu sebenarnya? Apakah apa yang kita
lihat dan kita raba sesungguhnya mencerminkan objek yang sesungguhnya? Bila
kita haus dan minum air maka dalam segelas air yang kita minum sebenarnya
terdiri dari berjuta molekul. Molekul air itu dapat diurai menjadi unsur
hidrogen dan oksigen. Unsur oksigen ini berupa agregasi atom. Dan atom
merupakan entitas yang terdiri dari proton dan elektron serta berbagai partikel
lainnya. Jadi apakah realitas itu? Apakah fakta yang kita lihat itu adalah
benar-benar merupakan dirinya ataukah sebatas fenomena? Cabang filsafat yang
mempelajari masalah ini disebut sebagai metafisika. Metafisika mempelajari
prinsip-prinsip realitas serta keteraturan yang mengatur realitas tersebut.
Metafisika adalah pengkajian
mengenai berbagai gagasan atau tafsiran tentang realitas. Dunia fisik adalah
dunia yang dapat dijangkau oleh pancaindei’a sedangkan dunia metafisik adalah
dunia yang dapat dijangkau lewat penalaran. Masalah metafisika dapat dibagi ke
dalam dua golongan yakni ontologi dan kosmologi.
Ontologi mengkaji masalah
fundamental dari realitas seperti ruang dan waktu sedangkan kosmologi mengkaji
masalah kesanrvasemestaan seperti keteraturan ordefi yang mengikat seluruh
entitas. llmu sendiri memusatkan perhatian pada ontoiogi sebagai dasar pijakan
bagi penelaahannya di dunia empiris.
Secara ontologis ilmu
membatasi penjelajahannya pada dunia fisik yang dapat dijangkau oleh
pancaindera dengan penafsiran tentang realitas berdasarkan visi keilmuan
(metafisika keilmuan). Cogito ergo sun! (saya berpikir maka saya ada!).
Descartes mulai menyusun filsafatnya secara deduktif berdasarkan pernyataan
yang baginya merupakan kebenaran yang tidak diragukan lagi. Untuk itu dia
meragukan segala sesuatu sampai dia pada kesimpulan bahwa karena berpikirlah
maka dia itu secara realitas memang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar