Pernahkah
anda berpikir, kenapa pertunjukan wayang kulit berada di balik layar putih?
Jawabannya, mungkin untuk menciptakan efek2 bayangan. Saya punya pendapat yang
lain. Saya memandang adanya persamaan antara lakon pewayangan dan cerita
kehidupan. Bagi saya pertunjukan wayang kulit adalah simbol yang paling
sederhana untuk menjelaskan falsafah kehidupan.
Layar
putih membentang ibarat dunia netral tempat peperangan antara kebaikan melawan
keburukan. Orang awam menikmati lakon pewayangan yang dipentaskan oleh bayangan
pada layar kehidupan. Padahal bayangan itu hanya akibat yang ditimbulkan oleh
aktifitas wayang kulit dibalik layar. Sedangkan aktifitas wayang kulit adalah
hasil dari keterampilan dalang. Cerita yang dipentaskan oleh dalang sebenarnya
adalah pertunjukkan nyata dari naskah lakon yang telah ditulis sebelumnya.
Sekarang
akan saya coba untuk menterjemahkannya. Bayangan itu adalah pikiran sadar
manusia. Wayang kulit itu adalah pikiran bawah sadar manusia. Dalang itu adalah
pikiran bawah sadar kolektif. Sedangkan naskah lakon itu adalah takdir. Dan
yang membuat pertunjukan itu menjadi ada adalah cahaya lampu sebagai simbol Nur
Illahi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar