Selasa, 27 Desember 2016

Filosofi Wayang Kulit



Pernahkah anda berpikir, kenapa pertunjukan wayang kulit berada di balik layar putih? Jawabannya, mungkin untuk menciptakan efek2 bayangan. Saya punya pendapat yang lain. Saya memandang adanya persamaan antara lakon pewayangan dan cerita kehidupan. Bagi saya pertunjukan wayang kulit adalah simbol yang paling sederhana untuk menjelaskan falsafah kehidupan.
Layar putih membentang ibarat dunia netral tempat peperangan antara kebaikan melawan keburukan. Orang awam menikmati lakon pewayangan yang dipentaskan oleh bayangan pada layar kehidupan. Padahal bayangan itu hanya akibat yang ditimbulkan oleh aktifitas wayang kulit dibalik layar. Sedangkan aktifitas wayang kulit adalah hasil dari keterampilan dalang. Cerita yang dipentaskan oleh dalang sebenarnya adalah pertunjukkan nyata dari naskah lakon yang telah ditulis sebelumnya.
Sekarang akan saya coba untuk menterjemahkannya. Bayangan itu adalah pikiran sadar manusia. Wayang kulit itu adalah pikiran bawah sadar manusia. Dalang itu adalah pikiran bawah sadar kolektif. Sedangkan naskah lakon itu adalah takdir. Dan yang membuat pertunjukan itu menjadi ada adalah cahaya lampu sebagai simbol Nur Illahi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar