Secara etimologi istilah filsafat
berasal dari bahasa Arab, yaitu falsafah. Ada pula yang berpendapat bahwa
istilah tersebut berasal dari bahasa Inggris “psilosophy”. Kedua istilah
tersebut berakar kepada bahasa Yunani yaitu “philosophia”. Istilah tersebut
memiliki dua unsur asasi, yaitu: “philein” dan “shopia”. Philien berarti cinta,
sedangkan sophia berarti kebijaksanaan.
Filsafat mempunyai ciri dan sifat
dalam permasalahan filsafat, diantaranya yaitu:
a) Tidak menyakut fakta. Pertanyaan-pertanyaan kefilsafatan tidak
merupakan pertanyaan tentang hal-hal yang bersifat faktual.
b) Menyakut keputusan-keputusan tentang nilai. Pertanyaan-pertanyaan
atau persoalan filsafat merupakan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan
keputusan-keputusan tentang nilai-nilai. Dalam kaitan ini dapat kita rumuskan
bahwa filsafat bukanlah memikirkan tentang fakta-fakta, akan tetapi suatu
aktivitas untuk mencapai kebijaksanaan.
c) Pertanyaan filsafat bersifat kritis. Salah satu tugas utama seorang
filsuf adalah mengkaji dan menilai asumsi-asumsi mengungkapkan makna
asumsi-asumsi dan menentukan batas-batas aplikasinya. Dengan demikian untuk
sebagian filsafat merupakan suatu kegiatan terhadap konsep-konsep dan
makna-makna yang dalam suatu segi tertentu biasa diterima secara tanpa koreksi
lebih lanjut.
d) Pertanyaan kefilsafatan bersifat spekulatif. Pertanyaan-pertanyaan
kefilsafatan melampaui batas-batas pengetahuan yang telah mapan. Para filsuf
berusaha untuk menduga kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi yang berada di
luar pengetahuan saat ini.
e) Pertanyaan kefilsafatan bersifat sinoptik atau wholistik, dengan
pertanyaan seperti ini berarti filsafat memandang suatu masalah secara
integral. Permikiran kefilsafatan berusaha menyatupadukan dan menggeneralisasi
segi-segi dari benda-benda atau hal-hal tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar