Power (1982:89) mengemukakan implikasi filsafat pendidikan
idealisme sebagai berikut :
1). Tujuan Pendidikan
Pendidikan formal dan informal bertujuan
membentuk karakter, dan mengembangkan bakat atau kemampuan dasar, serta
kebaikan sosial. Mengingat bakatmanusia berbeda-beda maka pendidikan yang
diberikan kepada setiap orang harus sesuaidengan bakatnya masing-masing
sehingga kedudukan, jabatan, fungsi dan tangung jawab setiap orang di dalam
masyarakat/negara menjadi teratur sesuai asas “the right man onthe right place”
, dan lebih jauh dari itu agar manusia hidup sesuai nilai dan norma yang
diturunkan dari Yang Absolut.
2). Kedudukan Siswa
Kedudukan siswa yang dimaksud
disini yaitu siswa bebas untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan
dasarnya/bakatnya.
3). Peranan Guru
Peranan guru yang dimaksud disini
adalah guru dapat bekerja sama dengan alam dalam proses pengembangan manusia,
terutama bertanggung jawab dalam menciptakan lingkungan pendidikan siswa.
Selain itu guru harus unggul agar menjadi teladan bagi parasiswanya, baik
secara moral maupun intelektual. Tidak ada satu unsur pun yang lebih penting di
dalam sistem sekolah selain guru. Guru harus unggul dalam pengetahuan dan
memahami kebutuhan-kebutuhan serta kemampuan-kemampuan para siswa, serta guru
harus mendemonstrasikan keunggulan moral dalam keyakinan dan tingkah
lakunya. Guru harus dapat melatih
berpikir kreatif dalam mengembangkan kesempatan bagi pikiran siswa untuk
menemukan, menganalisis, memadukan, mensintesa, dan menciptakan
aplikasi-aplikasi pengetahuan untuk hidup dan berbuat.
4). Kurikulum
Pendidikan liberal untuk
pengembangan kemampuan rasional, dan pendidikan praktis untuk memproleh
pekerjaan. Kurikulumnya diorganisasi menurut mata pelajaran dan berpusatpada
materi pelajaran (subject matter centered). Karena masyarakat dan Yang Absolut
mempunyai peranan menentukan bagaimana seharusnya individu hidup, maka isi
kurikulum tersebut harus merupakan nilai-nilai kebudayaan yang esensial dalam
segala zaman. Sebab, itu, mata pelajaran atau kurikulum pendidikan itu
cenderung berlaku sama untuk semua siswa.
5). Metode
Metode yang di gunakan adalah
metode dialek. Dimana metode dialek itu merupakan metode
yang dapat mendorong siswa untuk memperluas cakrawala, yang dapat
mendorong untuk berpikir reflektif, mendorong pilihan-pilihan moral pribadi,
memberikan keterampilan-keterampilan berpikir logis, memberikan kesempatan menggunakan pengetahuan
untuk masalah-masalah moral dan sosial; meningkatkan minat terhadap isi mata
pelajaran, serta dapat mendorong siswa untuk menerima nilai-nilai peradaban
manusia.
Dalam konsep ini, guru harus
memandang anak sebagai tujuan, bukan sabagai alat. Guru harus bertanya pada
dirinya sendiri, apakah ia merupakan contoh yang baik untuk diterima oleh
siswanya. Idealisme memiliki tujuan pendidikan yang pasti dan abadi, dimana tujuan
itu berada di luar kehidupan sekarang ini. Tujuan pendidikan idealisme akan
berada di luar kehidupan manusia itu sendiri, yaitu manusia yang mampu mencapai
dunia cita, manusia yang mampu mencapai dan menikmati kehidupan abadi, yang
berasal dari Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar