Selasa, 06 Desember 2016

Implikasi Filsafat Pendidikan Idealisme

Power (1982:89) mengemukakan implikasi filsafat pendidikan idealisme sebagai berikut :
1). Tujuan Pendidikan
Pendidikan formal dan informal bertujuan membentuk karakter, dan mengembangkan bakat atau kemampuan dasar, serta kebaikan sosial. Mengingat bakatmanusia berbeda-beda maka pendidikan yang diberikan kepada setiap orang harus sesuaidengan bakatnya masing-masing sehingga kedudukan, jabatan, fungsi dan tangung jawab setiap orang di dalam masyarakat/negara menjadi teratur sesuai asas “the right man onthe right place” , dan lebih jauh dari itu agar manusia hidup sesuai nilai dan norma yang diturunkan dari Yang Absolut.
2). Kedudukan Siswa
Kedudukan siswa yang dimaksud disini yaitu siswa bebas untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan dasarnya/bakatnya.
3). Peranan Guru
Peranan guru yang dimaksud disini adalah guru dapat bekerja sama dengan alam dalam proses pengembangan manusia, terutama bertanggung jawab dalam menciptakan lingkungan pendidikan siswa. Selain itu guru harus unggul agar menjadi teladan bagi parasiswanya, baik secara moral maupun intelektual. Tidak ada satu unsur pun yang lebih penting di dalam sistem sekolah selain guru. Guru harus unggul dalam pengetahuan dan memahami kebutuhan-kebutuhan serta kemampuan-kemampuan para siswa,  serta guru  harus mendemonstrasikan keunggulan moral dalam keyakinan dan tingkah lakunya. Guru harus dapat  melatih berpikir kreatif dalam mengembangkan kesempatan bagi pikiran siswa untuk menemukan, menganalisis, memadukan, mensintesa, dan menciptakan aplikasi-aplikasi pengetahuan untuk hidup dan berbuat.
4). Kurikulum
Pendidikan liberal untuk pengembangan kemampuan rasional, dan pendidikan praktis untuk memproleh pekerjaan. Kurikulumnya diorganisasi menurut mata pelajaran dan berpusatpada materi pelajaran (subject matter centered). Karena masyarakat dan Yang Absolut mempunyai peranan menentukan bagaimana seharusnya individu hidup, maka isi kurikulum tersebut harus merupakan nilai-nilai kebudayaan yang esensial dalam segala zaman. Sebab, itu, mata pelajaran atau kurikulum pendidikan itu cenderung berlaku sama untuk semua siswa.
5). Metode
Metode yang di gunakan adalah metode dialek. Dimana metode dialek itu merupakan  metode  yang dapat mendorong siswa untuk memperluas cakrawala, yang dapat mendorong untuk berpikir reflektif, mendorong pilihan-pilihan moral pribadi, memberikan keterampilan-keterampilan berpikir logis,  memberikan kesempatan menggunakan pengetahuan untuk masalah-masalah moral dan sosial; meningkatkan minat terhadap isi mata pelajaran, serta dapat mendorong siswa untuk menerima nilai-nilai peradaban manusia.

Dalam konsep ini, guru harus memandang anak sebagai tujuan, bukan sabagai alat. Guru harus bertanya pada dirinya sendiri, apakah ia merupakan contoh yang baik untuk diterima oleh siswanya. Idealisme memiliki tujuan pendidikan yang pasti dan abadi, dimana tujuan itu berada di luar kehidupan sekarang ini. Tujuan pendidikan idealisme akan berada di luar kehidupan manusia itu sendiri, yaitu manusia yang mampu mencapai dunia cita, manusia yang mampu mencapai dan menikmati kehidupan abadi, yang berasal dari Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar