Tidak dapat kita pungkiri bahwa berfilsafat sebagai
manifestasi kegiatan intelektual yang telah meletakan dasar-dasar paradigmatik
bagi tradisi keilmuan dalam kehidupan masyarakat ilmiah ala barat, yang
sebenarnya filsafat itu sendiri datang dari timur. Filsafat dari Semenjak tahun
1960 filsafat ilmu mengalami perkembangan yang sangat pesat, terutama sejalan
dengan pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi yang ditopang penuh oleh
positivisme-empirik, melalui penelaahan dan pengukuran kuantitatif sebagai
andalan utamanya. Berbagai penemuan teori dan penggalian ilmu berlangsung
secara mengesankan.
Pada periode ini berbagai kejadian dan peristiwa yang
sebelumnya mungkin dianggap sesuatu yang mustahil, namun berkat kemajuan ilmu
dan teknologi dapat berubah menjadi suatu kenyataan. Bagaimana pada waktu itu
orang dibuat tercengang dan terkagum-kagum, ketika Neil Amstrong benar-benar
menjadi manusia pertama yang berhasil menginjakkan kaki di Bulan. Begitu juga
ketika manusia berhasil mengembangkan teori rekayasa genetika dengan melakukan
percobaan cloning pada kambing, atau mengembangkan cyber technology, yang
memungkinkan manusia untuk menjelajah dunia melalui internet. Belum lagi
keberhasilan manusia dalam mencetak berbagai produk nano technology, dalam
bentuk mesin-mesin micro-chip yang serba mini namun memiliki daya guna sangat
luar biasa.
Semua keberhasilan ini kiranya semakin memperkokoh
keyakinan manusia terhadap kebesaran ilmu dan teknologi. Memang, tidak
dipungkiri lagi bahwa positivisme-empirik yang serba matematik, fisikal,
reduktif dan free of value telah membuktikan kehebatan dan memperoleh
kejayaannya, serta memberikan kontribusi yang besar dalam membangun peradaban
manusia seperti sekarang ini sehingga filsafat ilmu dikatakan sebagai akar dari
sebuah ilmu.
Dan kontribusi filsafat ilmu yang melahirkan ilmu
pengetahuan dan dari ilmu pengetahuan ditemukan kemudahan-kemudahan dalam
menjadi kehidupan di dunia. Seperti pecahnya revolusi industri adalah salah
satu contoh kontribusi pengatahuan terhadap kehidupan manusia, dengannya tanaga
manusia tergantikan, yang dengannya lebih hemat waktu, biaya dan tentunya
tenaga. Kemudian pada contoh yang berbeda adalah komputer yang mampu membuat
pekerjaan rumah manusia menjadi amat sangat mudah dan praktis, hamper-hampir
peranan manusia betul-betul tergantikan oleh mesin tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar