Kamis, 08 Desember 2016

Rancang Bangun Pengetahuan



Pikiran dasar kefilsafatan yang terkait dengan rancang bangun suatu pengetahuan itu adalah ontologi, epistemologi dan aksiologi. llmu dapat dicirikan dan dibedakan dari pengetahuan lainnya oleh ontologi keilmuan, epistemologi keilmuan dan aksiologi keilmuan. Ontologi suatu cabang pengetahuan menggariskan batas-batas wilayah dan hakikat realitas dari objek yang menjadi fokus penelaahannya.
Epistemologi suatu cabang pengetahuan mengartikulasikan cara atau metode yang dipergunakan untuk menyusun tubuh pengetahuannya.Seperti telah kita singgung sebelumnya, ilmu dalam menyusun tubuh pengetahuan ilmiahnya mempergunakan metode ilmiah yang merupakan gabungan dari berpikir deduktif dan indukitif dengan jembatan berupa hipotesis. Agama, disebabkan batas penelaahannya menjangkau wilayah yang tidak tertangkap oleh pancaindera, mempergunakan metode kepercayaan dalam membangun tubuh pengetahuan religinya.
Aksiologi suatu cabang pengetahuan menjelaskan tentang nilai nilai yang terkait dengan pengetahuan tersebut. Kita dapat merinci aksiologi ini menjadi tiga aspek yakni internal, eksternal dan sosial.
Aksiologi internal bersifat memandang ke dalam umpamanya berupa nilai-nilai yang mengarahkan proses kegiatan penyusunan pengetahuan. Aksiologi internal keilmuan mengharuskan ilmuwan berlaku jujur dalam menemukan kebenaran’ Tanpa kejujuran dalam proses penelaahan maka mustahil kita akan menemukan kebenaran.
Aksiologi eksternal keilmuan mengarahkan ilmuwan dalam memanfaatkan pengetahuan yang dikuasainya. Terdapat dua kubu pemikiran yang berkaitan dengan aksic,logi eksternal keilmuan ini. Pada satu pihak ada kelompok yang berpendapat bahwa ilmu harus bersifat netral dalarn aksiologinya. Artinya, tugas ilmuwan adalah menyusun tubuh pengetahuan ilmiah dan terserah kepada khalayak untuk mempergunakannya, apakah dipergunakan untuk kebaikan atau keburukan.
Aksiologi sosial adalah nilai yang berkembang dalam masyarakat yang berkaitan dengan esensi dan eksistensi pengetahuan ilmiah. Semakin terdidik suatu masyarakat maka semakin tinggi kedudukan dan peranan ilmu dalam kehidupan. Dalam masyarakat modern, umpamanya, ilmu dan teknologi dapat dianggap sebagai jantungnya kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar