Kata aksiologi barasal dari bahasa
Inggris “axiology”; dari kata Yunani “axios” yang artinya layak;
pantas; nilai, dan “logos” artinya ilmu; studi mengenai. Dari pengertian
menurut bahasa tersebut, ada beberapa pengertian secara istilah sperti yang
disebutkan di bawah ini:
- Aksiologi merupakan analisis nilai-nilai. Maksud dari analisis ini ialah membatasi arti, ciri-ciri, asal, tipe, kriteria dan status epistimologis dari nilai-nilai itu.
- Aksiologi merupakan studi yang menyangkut teori umum tentang nilai atau suatu studi yang menyangkut segala yang bernilai.
- Aksiologi adalah studi filosofis tentang hakikat nilai-nilai. Pertanyaan mengenai hakikat nilai ini dapat dijawab dengan tiga macam cara:
a.
Orang dapat
mengatakan bahwa a) nilai sepenuhnya berhakikat subyektif. Ditinjau dari sudut
pandangan ini, nilai-nilai merupakan reaksi-reaksi yang diberikan oleh manusia
sebagai pelaku. Pengikut teori idealisme subyektif (positivisme logis,
emotivisme, analisis linguistik dalam etika) menganggap nilai sebagai sebuah
fenomen kasadaran dan memandang nilai sebagai pengungkapan perasaan psikologis,
sikap subyektif manusia kepada obyek yang dinilainya.
b.
Dapat pula
orang mengatakan b) nilai-nilai merupakan kenyataan, namun tidak terdapat dalam
ruang waktu. Nilai-nilai merupakan esensi-esensi logis dan dapat diketahui
melalui akal.
c.
Akhirnya
orang dapat mengatakan bahwa c) nilai-nilai merupakan unsur-unsur obyektif yang
menyusun kenyataan.
Menurut John Sinclair, dalam lingkup kajian filsafat
nilai merujuk pada pemikiran atau suatu sistem seperti politik, social dan
agama. Sistem mempunyai rancangan bagaimana tatanan, rancangan dan aturan
sebagai satu bentuk pengendalian terhadap satu institusi dapat terwujud.
Nilai merupakan tema baru dalam
filsafat: aksiologi, cabang filsafat yang mempelajarinya, muncul pertama
kalinya pada paroh kedua abad ke-19. Aksiologi ialah ilmu pengetahuan yang
menyelidiki hakekat nilai, pada umumnya ditinjau dari sudut pandangan
kefilsafatan. Di dunia ini terdapat banyak cabang pengetahuan yang bersangkutan
dengan masalah-masalah nilai yang khusus seperti epistimologis, etika dan
estetika. Epistimologi bersangkutan dengan masalah kebenaran, etika
bersangkutan dengan masalah kebaikan, dan estetika bersangkutan dengan masalah
keindahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar