Sabtu, 29 Oktober 2016

Peranan Filsafat Pendidikan



Teori pendidikan bertujuan menghasilkan pemikiran tentang kebijakan dan prinsip-prinsip pendidikan yang didasari oleh filsafat pendidikan. Adapun praktek pendidikan atau proses pendidikan menerapkan serangkaian kegiatan berupa implementasi kurikulum dan interaksi antara guru dengan peserta didik guna mencapai tujuan pendidikan menggunakan rambu-rambu dari teori-teori pendidikan.

Hal-hal penting yang dilakukan oleh filsafat pendidikan adalah :
1. Memberikan inspirasi yakni menyatakan/mengemukakan tujuan pendidikan Negara bagi masyarakat yang  meliputi pendidikan formal maupun non-formal. Di Indonesia, tujuan pendidikan Nasional tercantum dalam UU no 2 taun1989 tentang sistem pendidikan Nasional.
2. Melaksanakan Analisis, yaitu menemukan dan menginterpretasi arti dalam kegiatan pembahasan tentang teori pendidikan maupun tentang praktek pendidikan. Tentunya analisis ini dilakukan secara kritis.
3. Memberikan pengarahan, artinya memberikan arah yang jelas dan tepat untuk melaksanakan praktek pendidikan sebagai implementasi dari perencanaan.
4. Melaksanakan penyelidikan dan mengajukan pertanyaan. Dalam hal ini filsafat  pendidikans menanyakan tentang kebijakan pendidikan dan praktek dilapangan yang menggunakan rambu-rambu dari teori pendidikan, dengan tujuan memberikan kritik persetujuan atau kalau perlu mengadakan perubahan/modifikasi.

Adanya siklus antara filsafat pendidikan, teori pendidikan dan praktek pendidikan ini menyebabkan terjadinya pengembangan dalam dunia  pendidikan suatu Negara. Oleh karenanya teori dan kebijakan yang berlaku di Negara lain, perlu diadaptasi dan disesuaikan dengan situasi serta kondisi negara yang akan menggunakan teori tersebut. Atas dasar hal ini penelitian kelas dalam pendidikan sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Negara kita yang memiliki cirri-ciri masyarakat khas Indonesia.
Namun apabila kita mengacu pada pandangan kontruktivisme maka “mengajar” merupakan proses pengaturan kondisi agar peserta didik dapat dengan mudah mengkonstruk atau membangun pengetahuannya ke arah tujuan yang diinginkan, yakni memahami konsep  yang disepakati oleh para ilmuwan. Konsep ini sering kali disebut sebagai konsep ilmiah. Apabila peserta didik telah memiliki pengetahuan atau konsep yang tidak sesuai dengan konsep ilmiah, maka proses pengaturan kondisi dimaksudkan agar peseta didik dapat merekonstruksi pengetahuannya hingga diperoleh konsep yang sesuai dengan konsep para ilmuwan. Jadi dalam mengajar berbagai metode dan pendekatan dapat digunakan oleh guru akan tetapi pendekatan konsep yang menekankan pada penguasaan konsep yang harus dipahami oleh peserta didik tidak boleh diabaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar