Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting
untuk anak-anak di Indonesia. Indonesia telah merubah dan menyempurnakan
kurikulum hingga sekarang. Awalnya menggunakan KTSP sekarang telah menggunakan
Pendidikan Karakter.
Menurut saya, Pendidikan Berkarakter adala ciri khas berfikir
dan berprilaku setiap individu itu sendiri dan juga bersifat religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras dll.
Berlatar belakang bahwa nilai, norma, dan mental bangsa
mulai surut, maka di situlah muncul ide untuk memperbaiki karakter bangsa
Indonesia melalui pendidikan karakter. selain itu menurut Ki Hajar Dewantara
menyatakan bahwa “pendidikan merupakan daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya
budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect), dan
tubuh anak.
Jadi sudah jelas, bahwa pendidikan merupakan kunci utama
untuk menumbuhkembangkan karakter bangsa menjadi baik.Jika saja pendidikan karakter tidak ada, maka banyak sekali
permasalan di neara ini.
Korupsi, adalah sala satu masalah
yang paling sering dihadapi jajaran pemimpin bangsa ini, menjelaskan bahwa
tidak adanya moral tersisa pada dirinya dari pelajaran moralitas semasa sekolah
dulu. Perubahan-perubahan kurikulumpun tampaknya tidak berpengaruh besar.
Menjelaskan bahwa ada yang salah dari pendidikan Indonesia, khususnya
pendidikan karakter/moral.
Pada umumnya masalah yang terjadi berkaitan dengan
ekonomi yang lemah. Tapi kembali lagi, apa yang menyebabkan ekonomi Indonesia
lemah dan tak merata? Dimana peran pemimpin bangsa? Dan kenapa pemimpin bangsa
cenderung lebih suka memperkaya diri dibanding memperjuangkan pembangunan dan
ekonomi daerahnya?
Lagi-lagi, semua masalah ini bisa
dikerucutkan dikarenakan adanya Permasalahan Pendidikan di
Indonesia.
Saran untuk penyelesaiannya
adalah bagaimana kita bisa mengubah sistem pendidikan di Indonesia. Pada masa
sekolah dasar, semua mata pelajaran diutamakan pada pendidikan karakter dan
moral. Kurangi prioritas pemberian mata
pelajaran berat seperti matematika, IPA maupun IPS. Karena tanpa adanya pondasi
moral yang kuat sejak dini, permasalahan yang dijelaskan di
atas akan terus berulang.
Bahkan seorang idealis mahasiswa
yang berkoar-koar di ospek jurusan, BEM dan kabinet keluarga mahasiswa ataupun
aktivis sosial, banyak juga kok yang akhirnya melepas idealisme nya karena
tergiur kekayaan dan uang.
Seperti kata pepatah: uang bukan segalanya,
tapi segalanya
butuh uang. Karena inilah kebanyakan kita suka dengan uang.
Pelaksanaan pendidikan karakter
memiliki permasalahan tersendiri, yaitu adanya ketidaksinkronan antara konsep
pendidikan karakter, yang bertujuan untuk mengembalikan budaya dan karakter
bangsa yang semakin merosot dengan realita yang dihadapi. Pada saat di sekolah
ditanamkan nilai-nilai karakter baik, tidak ditunjang dengan kondisi lingkungan
yang mencontohkan nilai-nilai yang berseberangan.Menghadapi kondisi Bangsa
Indonesia yang mengalami krisis multidimensional akibat terkikisnya nilai-nilai
karakter bangsa, dan kekhawatiran lahirnya generasi yang tidak sesuai
dengan tujuan pendidikan nasional, generasi yang berkepribadian luhur,
menjalankan nilai-nilai agama dan pancasila, maka di buatlah kebijakan dan
konsep pendidikan budaya dan karakter bangsa untuk mengembalikan karakter
bangsa Indonesia yang religius dan pancasilais.Pendidikan karakter sebagai
reformasi pendidikan akan terwujud dengan adanya kerjasama mulai dari
pemerintah pusat sebagai pembuat kebijakan, sekolah sebagai pelaksana
pendidikan di lapangan yang mengintegrasikan pendidikan karakter dalam
kurikulum yang dipergunakan dan gurunya sebagai role model, orang tua
sebagai pembentuk pertama karakter anak, dan masyarakat atau lingkungan yang
mencerminkan penerapan budaya dan karakter bangsa dalam kehidupan sehari-hari.
Keberhasilan pendidikan karakter akan dirasakan manakala semua unsur
menjalankan fungsi masing-masing dengan sebaik-baiknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar