Beberapa waktu yang
lalu saya telah melakukan paraktik mengajar yang menggunakan kurikulum 2013 untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran di SDIT IBADURRAHMAN. Banyak pengalaman
yang telah saya dapatkan selama mengikuti proses belajar mengajar dan proses
persekolahan di sekolah tersebut. Pengalaman-pengalaman berharga tersebut
selayaknya mesti saya bagikan agar kegiatan saya selama di sekolah menjadi
sebuah kegiatan yang sangat berguna dan bermanfaat bagi kita semua terutama
dalam hal pembelajaran dan penerapan Kurikulum 2013.
Selama kurang lebih
dalam waktu 4 kali pertemuan didalamnya. Kebetulan saya praktik mengajarnya
telah bersentuhan langsung dengan yang namanya Kurikulum 2013. Seperti apa
pengalaman yang saya dapatkan dalam menerapkan Kurikulum 2013 dalam
pembelajaran di SDIT IBADURRAHMAN? Ini dia!
Kurikulum 2013 ini
mulai diterapkan pada tahun 2013. Berarti saya termasuk pendidik (baca: calon
guru) yang sudah mencicipi pengalaman mengajar seperti apa Kurikulum 2013 itu.
kurikulum ini masih belum bisa dikatakan sempurna dalam penerapannya. Namun
kita tidak boleh mengatakan kalau penerapannya gagal. Penerapan kurikulum ini
sudah cukup baik. Karena masih baru tentu sudah pasti menghadapi dan menemui
banyak kendala dan kekurangan.
SDIT IBADURRAHMAN saat
ini telah menerapkan Kurikulum 2013 khususnya kelas I dan kelas IV sedangkan
untuk kelas II, III, V, dan VI masih menggunakan KTSP. Akan tetapi implementasi
Kurikulum 2013 masih belum berjalan dengan baik karena kurikulum ini masih
dalam tahap pengenalan dan sosialisasi. Maka pemberdayaan SDM di SDIT
IBADURRAHMAN terutama tenaga pendidik agar mampu membuat sistem pembelajaran
yang tepat sesuai dengan Kurikulum 2013.
Dalam penerapkannya
juga untuk kurikulum 2013 di SDIT IBADURRAHMAN ini masih menggunakan
penjadwalan, jadi tidak menerapkannya secara utuh melainkan seminggu sekali
pasti ada pemebelajaran tematik terpadunya. Mengapa demikian? Ternyata dalam
melakukan perubahan kurikulum pihak dari SDIT IBADURRAHMAN mensosialisasikan
terlebih dahulu kepada wali murid dan setelah mencapai mufakat, hasilnya dalam
pembelajaran materi bersumber dari buku kurikulum 2013 tetapi dalam
pembelajaran masih menggunakan permata pelajaran dan setiap seminggu sekali
disisipkan pembelajaran tematik terpadunya.
Pelaksanaan praktik
pembelajaran di SDIT IBADURRAHMAN, saya memilih untuk mengajar di kelas 1.
Mengapa? karena untuk melatih mental dan pengalaman yang luar biasa mengajar
dikelas 1 dimana peserta didik masih senang untuk
bermain. Jumlah peserta didik kelas yang tempat saya
mengajar ada 32 peserta didik dimana anak-anaknya
memiliki berbagai tingkah laku dan pemikiran yang heterogen.
Sedangkan
dalam pasal 24 Permendikbud Nomor 17 Tahun 2017, mengenai jumlah peserta didik di
dalam satu rombel ketentuannya yaitu untuk jenjang SD, di dalam satu kelas
jumlah peserta didik paling sedikit ialah 20 dan paling banyak ialah 28 peserta
didik.
Dalam pembelajaran jika
peserta didik terlalu banyak, maka pembelajaran tidak akan menjadi efektif dan
bermakna apalagi untuk kelas 1 yang fokusnya masih kemana-mana didalam kelas.
Kegiatan belajar
mengajar didalam kelas masih banyak sekali hambatan yang ditemui, seperti ada
yang menangis, berantam, lari-larian, keluar masuk kelas, menyendiri, masih
belum bisa membaca, belum bisa berhitung dan masih dituntun jika menulis nah
hal ini mengakibatkan fokus saya terpecah dan membuat materi yang diajarkan
tidak semuanya tersampaikan dan peserta didik tidak dapat memamhaminya.
Pertemuan pertama
mengajar sempat merasakan syok, capek dan putus asa dalam menghadapi peserta didik
yang hyper aktif. Suara pun harus ekstra dikeluarkan jika tidak makaakan kalah
oleh suara peserta didik dan juga sewaktu observasi pula memang kelas yang jadi
tempat saya mengajar ini termasuk peserta didik yang paling aktif diantara kelas
1 lainnya.
Selanjutnya saya mencoba untuk lebih mendekatkan ke
peserta didik dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik agar fokus
siswa kedepan kelas dan memperhatikan yang saya jelaskan, dan juga mengajak
siswa untuk duduk di depan semuanya agar bisa terjangkau. Setelah saya
menggunakan media gambar anak-anak memperhatikan dengan antusias mungkin mereka
penasaran dengan gambar-gambar itu tentang apa.
Pembelajaran yang
monoton membuat peserta didik cepat bosan maka dalam hal ini saya sering
menyelipkan ketika pembelajran untuk bernyanyi atau bergerak-gerak yang mebuat
siswa menjadi segar kembali untuk memulai pemebelajaran agar materi yang diajarkan
dapat dipahami.
Menurut E. Mulyasa (2006)
pembelajaran menyenangkan (joyfull learning) merupakan suatu proses
pembelajaran yang di dalamnya terdapat sebuah kohesi yang kuat antara pendidik
dan peserta didik, tanpa ada perasaan terpaksa atau tertekan (not under
pressure).
Dengan kata lain, pembelajaran
menyenangkan adalah adanya pola hubungan yang baik antara guru dan siswa dalam
proses pembelajaran. Guru memposisikan diri sebagai mitra belajar siswa, bahkan
dalam hal tertentu tidak menutup kemungkinan guru belajar dari siswanya.
Menjadi guru yang harus dituntut
bisa menjadi tauladan yang baik oleh siswanya membuat beban yang amat dalam,
serta dalam mengajar harus dengan hati yang ikhlas agar mendapatkan imbalan
diakhirat nanti. Jadi guru itu amanah, maka bersyukurlah amanh itu bisa kita
pegang.
Sebenarnya saya dalam
mencoba menerapkan kurikulum 2013 ini masih hitam-putih. Dalam arti bahwa saya
telah berusaha mencoba menerapkan kurikulum ini sesuai dengan yang
disosialisikan dan diarahkan oleh pemerintah. Jadi apa yang saya coba lakukan
itu berdasar pada koridor dan arahan dari pemerintah atau Kementrian Pendidikan.
Namun karena masih baru,
jadi saya berpikir bahwa seperti apapun penerapannya merupakan hal wajar
mengingat keterbatasan ilmu dan pengalaman yang kami miliki.
Demikianlah pengalaman
saya dalam menerapkan Kurikulum 2013. Saya berharap semoga pengalaman ini
memberikan banyak manfaat untuk kita semua terutama bagi diri saya pribadi agar
ke depannya lebih baik lagi dalam menerapkan Kurikulum 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar